Zombie Hand Pointer X-Steel - Help Select
[menuju akhir]



:
1. TUJUAN[kembali]
1.Memahami Komponen Rangkaian Ultrasonik
2.Memahami prinsip Kerja rangkaian

Komponen Rangkaian
2. KOMPONEN RANGKAIAN[kembali]
1.HC-SR04
2.NE 555
3.ADC 0804
4.RESISTOR
5.KAPASITOR
6.LED
7.SWITCH
8.POTENSIOMETER
33
3. DATA SHEET[kembali]
  • Ne 555


    NE555 yang mempunyai 8 pin (kaki) ini merupakan salah satu komponen elektronika yang cukup terkenal, sederhana, dan serba guna dengan ukurannya yang kurang dari 1/2 cm3. Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing.

    Gambar Output NE555


  • ADC
         Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan.


Gambar 3. Konfigurasi Pin ADC0804

Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar, Pin 11 sampai 18 (keluaran digital) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat dihubungkan langsung dengan bus data bilamana diperlukan. Apabila CS (pin 1) atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (high impedanze), apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan muncul pada saluran keluaran. Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter akan mengalami reset, dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai.
Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat diturunkan dari detak mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat mempergunakan pembangkit clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN ( pin 4) dan CLK R ( pin 19). Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai konversi. INTR akan menjadi tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktif rendah bila konversi telah selesai. Tepi turun sinyal INTR dapat dipergunakan untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran konverter. Pin 6 dan 7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground, A GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan ground. Pin 20 harus dihubungkan dengan catu daya +5V. Pada A/D 0804 merupakan tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu keluaran digital maksimum. Dengan persamaan sebagai berikut:


Tabel Konversi  :

Vin (volt)
Data Digital (biner)
Data Digital (desimal)
0,000
0000 0000
0
0,0196
0000 0001
1
0,0392
0000 0010
2
5
1111 1111
255
Tabel 1. Konversi Tegangan Analog ADC0804

A/D ini dapat dirangkai untuk menghasilkan konversi secara kontinu. Untuk melaksanakannya, kita harus menghubungkan CS, dan RD ke ground dan menyambungkan WR dengan INTR. Maka dengan ini keluaran digital yang kontinu akan muncul, karena sinyal INTR menggerakkan masukan WR. Pada akhir konversi INTR berubah menjadi low, sehingga keadaan ini akan mereset konverter dan mulai konversi.
Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis Successive Approximation Convertion (SAR) atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.

Grafik Respon Sensor 



4. RANGKAIAN SIMULASI[kembali]


5. PRINSIP KERJA[kembali]

Sama dengan sebelumnya ultrasonik memancarkan gelombang(emitter) dan ditangkap kembali oleh receiver yang mana bentuk gelombang berupa sinyal anolog diubah ke digital melalui ADC yang terlihat pada rangkaian.Sumber gelombang dari transmitter akan diterima oleh receiver dan akan diteruskan sehingga arus akan mengalir dari Vcc ke Resistor Variabel. Fungsi dari variabel resistor ini adalah sebagai pengatur tegangan yang akan diteruskan ke ADC. Ketika tegangannya diatur kecil  atau sama dengan 50% dari tegangan Vcc, maka output dari ADC yaitu berupa 8 bit yang di analogikan dengan  8 LED Red, akan menyala semuanya, yang berarti lampu LED berlogika 1. Intinya, ketika variabel resistor diatur diatas 50%, maka akan menampilkan output yang berbeda-beda logikanya. Fungsi dari Button adalah sebagai switch untuk mengalirkan arus dari sumber ke ADC.



Download Materi Unduh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Elektronika

SATRIA AGUNG PRATAMA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS